Warga sipil dinyatakan meninggal akibat serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap Kota Ar-Raqqah di Suriah Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Lebanon, Aktual.com – Lebih dari separuh pengungsi Suriah di Lebanon hidup dalam kemiskinan parah dan lebih dari tiga-perempat berada di bawah garis kemiskinan, demikian temuan dalam satu studi PBB baru-baru ini.

Laporan 2017, “Vulnerability Assessment of Syrian Refugees di Lebanon (VASyR), studi tahunan oleh Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR), Dana Anak PBB (UNICEF) dan Program Pangan Dunia (WFP), mengungkapkan 58 pesen rumah tangga hidup dalam kemiskinan parah dengan penghasilan harian kurang dari 2,87 dolar AS per orang. Jumlah tersebut pada 2016 ialah 53 persen.

Selain itu, pengeluaran bulanan per kapita bagi pengungsi berjumlah hanya 98 dolar, 44 dolar di antaranya dibelanjakan untuk makanan.

“Pengungsi Suriah di Lebanon nyaris tak bisa bertahan hidup,” kata Mireille Girard, wakil UNHCR di Lebanon.

“Kebanyakan keluarga sangat rentan dan tergantung atas bantuan dari masyarakat internasional. Tanpa dukungan yang terus-menerus, kondisi mereka akan bertambah parah, terutama pada musim dingin, ketika perjuangan mereka bertambah berat akibat kondisi buruk,” tambah wanita pejabat itu.

Survei tersebut juga mengungkapkan hanya 17 pesen orang tua pengungsi telah menyelesaikan semua langkah pendaftaran kelahiran buat anak mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid