Malang, Aktual.co — Jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Banyuwangi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, menghadapi sejumlah kendala non teknis.
Kabid Pengembangan Atlet KONI Kota Malang, Khusnun Djuraid mengatakan, permasalahan akomodasi, sarana dan prasarana yang disiapkan tuan rumah, ternyata masih kurang memadai.
Khusnun menjelaskan, Banyuwangi hanya memiliki 58 hotel, sehingga masih belum mampu untuk memenuhi akomodasi total 10 ribu atlet yang bakal bertanding dalam Porprov tersebut.
“Kami hari ini dipanggil oleh anggota dewan (DPRD), dan kami jelaskan, kalau ada masalah non teknis dari tuan rumah,” kata Khusnun di Malang, Jawa Timur, Selasa (19/5).
Ia menambahkan, sebenarnya secara teknis, kondisi atlet sudah siap bertanding. Target 62 emas tahun ini juga sudah mendapat perhatian serius dari beberapa cabang olahraga.
“Kami memiliki empat cabor unggulan yang mampu mendulang emas,” tandasnya.
Karenanya, KONI Kota Malang saat ini sedang melakukan berbagai upaya mengatasi masalah tersebut, salah satunya berkomunikasi dengan KONI Jawa Timur.
“Jelas kami akan pertanyakan bagaimana kesiapan tuan rumah. Kita juga persiapkan beberapa opsi,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada Porprov periode lalu, Kota Malang meraih predikat runner up dengan raihan 37 emas. Tahun ini, target emas dilipat gandakan menjadi 62 emas dengan target mempertahankan posisi runner up.
Diakui mengejar Kota Surabaya dalam Porprov cukup sulit, mengingat ibu kota Jawa Timur itu dari sisi pendanaan dan sarana prasana sangat jauh berbeda.
Pada porprov kali ini, Kota Malang hanya mendapat suntikan dana Rp12,5 miliar dengan 34 Cabor yang turut serta.
Artikel ini ditulis oleh: