Jakarta, Aktual.com – Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi mengatakan agar masyarakat jangan mencemaskan lagi penularan penyakit difteri bila sudah diimunisasi difteri secara lengkap.
“Yang penting itu riwayat imunisasinya. Imunisasi itu bisa mencegah difteri. Kalau sudah imunisasi kan sudah kebal,” kata Elizabeth dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/12).
Dia mengingatkan pentingnya imunisasi secara lengkap terkait adanya isu tentang penularan difteri melalui terompet atau tiupan terompet serta penggunaan alat makan secara bersamaan.
Elizabeth menjelaskan bahwa masyarakat tidak diperbolehkan untuk bergantian menggunakan peralatan makan dengan penderita difteri. Hal yang sama juga dengan penggunaan terompet tahun baru.
Kementerian Kesehatan menyarankan agar satu terompet diperuntukkan hanya untuk satu orang dan tidak untuk ditiup secara bergantian.
“Menularnya paling kalau digunakan berpindah bergantian. Ya, itu bisa, karena ludah kita menempel di mulut terompet. Penderita difteri kan tidak boleh tukar menukar peralatan makan, sama saja kan salah satu penyebarannya bisa lewat air liur,” Elizabeth menerangkan.
Namun dia menggarisbawahi bahwa perlu ada penelitian untuk dapat membuktikan apakah benar bahwa kuman difteri bisa menular dengan cepat dari semburan ujung terompet.
Menurut Elizabeth, difteri merupakan penyakit yang mudah menular dengan atau tanpa media terompet sekalipun.
“Penyebaran kuman penyebab difteri ini sangat mudah, bisa melalui bicara atau bersin yang tidak ditutup, bisa sejauh tujuh meter. Tidak perlu bantuan terompet,” jelas dia.
Elizabeth mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang sakit, dan upayakan tidak melakukan kontak dengan penderita difteri.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka