Jakarta, Aktual.com – Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati pada bulan Januari 2018 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. HIP bahan bakar biodiesel turun sebesar Rp491per liter menjadi Rp 8.000 per liter. Harga tersebut ditambah besaran ongkos angkut sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri ESDM No. 2026 K/12/MEM/2017.
“Sebelumnya, berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), HIP biodiesel terus merosot sejak bulan Oktober 2017 dari Rp8.518 per liter menjadi Rp8.491 per liter pada bulan Desember 2017,” kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi secara tertulis, Kamis (4/1).
Agung menjelaskan Penurunan HIP biodiesel pada November ini dipengaruhi oleh harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) periode 25 November 2017 – 24 Desember 2017. Adapun harga CPO juga mengalami penurunan menjadi Rp7.841 per kg dari sebelumnya Rp8.405 per kg.
Hal berbeda terjadi pada Bioetanol yang mengalami kenaikan tipis pada bulan ini. Pemerintah c.q Kementerian ESDM menetapkan HIP Bioetanol sebesar Rp10.090 per liter. Terhitung sejak November 2017, HIP Bioetanol merangkak naik dari Rp10.077 (November) dan Rp10.088 (Desember).
HIP Bioetanol ditentukan oleh rata-rata tetes tebu KPB selama 25 Juli sampai 24 Desember sebesar Rp1.625 per kg ditambah besaran dolar Amerika sebesar 0,25 USD per liter. Besaran rata-rata tetes tebu KPB tercatat sama untuk perhitungan bulan sebelumnya.
Sebagai informasi, HIP Bahan Bakar Nabati ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit 6 bulan sekali oleh Direktur Jenderal EBTKE.
(Reporter: Dadangsah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka