Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Minggu (17/12). Aksi tersebut menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Sebuah laman berita Azios mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) membekukan bantuan senilai USD125 juta atau sekitar Rp1,6 triliun kepada badan PBB, yang mengurus pengungsi Palestina.

Berita tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam menghentikan semua bentuk bantuan kepada Palestina. Namun, sumber dari Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa belum ada keputusan terkait dana untuk Palestina.

Dana itu, yang nilainya setara dengan sepertiga bantuan tahunan Amerika Serikat kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA), seharusnya dikirimkan pada 1 Januari, namun ditunda hingga pemerintah di Gedung Putih menyelesaikan peninjauan ulang kebijakan bantuan untuk Otoritas Palestina, kata Axios mengutip sumber diplomat.

Sementara itu, sumber dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, yang tidak mau jati dirinya diungkapkan, mengatakan, “Berita itu sangat menyesatkan.” “Hanya karena mereka berharap uang itu akan dikirim pada 1 Januari, dan mereka tidak mendapatkannya tepat waktu, tidak berarti dana tersebut dibekukan atau dibatalkan,” kata dia.

“Hingga kini kami masih meninjau ulang kebijakan (bantuan terhadap Palestina), dan kami punya waktu sampai pertengahan Januari untuk mengambil keputusan akhir,” kata dia.

Saat ditanya apakah keputusan sementara sudah diambil, sumber itu menjawab, “tidak. Dan berita (Axios) itu oleh karenanya salah.” Trump pada Selasa mengatakan bahwa dia akan menahan semua uang bantuan untuk Palestina, dan menuding mereka “tidak mau lagi merundingkan perdamaian” dengan Israel.

“Kami telah membayar ratusan juta dolar setiap tahunnya dan tidak pernah dihargai atau pun dihormati. Mereka bahkan tidak mau lagi merundingkan pakta perdamaian dengan Israel,” kata dia dalam Twitter resmi.

“Mengingat Palestina tidak lagi berniat untuk merundingkan perdamaian, lalu untuk apa kami harus terus-menerus membayar mereka,” kata Trump.

Menurut laman resmi UNRWA, Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar badan PBB tersebut dengan bantuan sekitar 370 juta dolar AS sepanjang 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka