Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini pergerakan awalnya masih terapresiasi, namun masih adanya sentiment ketidakpercayaan pasar terhadap realisasi dari target ekonomi di tahun ini membuat laju rupiah bisa berpotensi kembali melemah.

Mengutip Bloomberg hari ini, laju rupiah masih dibuka menguat di sesi pagi. Pada sesi pagi rupiah dibuka di level 13.406 atau menguat 10 poin dari penutupan akhir perkan lalu di posisi 13.416 poin. Laju rupiah sendiri terus menguat dalam 15 menit pertama di posisi 13.385, namun setelah itu trennya terus melemah. Pada 30 menit pertama berada di level 13.395.

Menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pada perdagangan akhir pekan lalu atau Jumat (5/1) lalu, di tengah langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggelar rapat kabinet terbatas mengenai investasi dan perdagangan, pergerakan Rupiah cenderung kembali tertekan setelah mengalami kenaikan sejak awal perdagangannya di tahun ini

Dalam rapat kabinet terbatas tersebut menindaklanjuti Sidang Kabinet Paripurna yang sebelumnya digelar di Istana Negara, kata dia, Presiden pun menyampaikan kepercayaan dunia internasional terhadap ekonomi Indonesia, khususnya investasi yang semakin meningkat.

Hal itu ditandai dengan meningkatnya peringkat kemudahan berbisnis (EoDB) yang naik dari 120 pada 2014 ke posisi 72 tahun ini. “Namun demikian, masih dipertanyakan ekonomi Indonesia yang belum tumbuh signifikan sesuai target. Ini akan menjadi sentiment negatif pasar di hari ini,” tandas Reza di Jakarta, Senin (8/1).

Selain menanggapi hal ini, pergerakan Rupiah juga terimbas kenaikan USD dan EUR seiring dengan membaiknya data-data ekonomi di keduanya.
“Sempat mengalami pelemahan namun, di akhir perdagangan mampu kembali menguat. Kondisi pasar seperti ini mesti diantisipasi oleh pelaku pasar,” kata dia.

Untuk itu, kata dia, pergerakan Rupiah yang mampu kembali bertahan dengan terapresiasi di tengah penguatan laju USD dan EUR diharapkan dapat kembali berlanjut.

“Namun demikian, perlu diwaspadai potensi pelemahan setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penguatan. Dengan begitu, kami perkirakan laju support rupiah akan bergerak di kisaran 13.440 dan resisten rupiah di rentang 13.380,” ungka Reza.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka