Jakarta, Aktual.com- Hingga kini, Partai Golkar belum juga mengirimkan nama calon Ketua DPR pengganti Setya Novanto yang kini tengah terjerat kasus korupsi.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan jika posisi yang lowong tersebut tak bisa terus dibiarkan dari jabatan definitif.

“Sebetulnya kekosongan kepemimpinan itu isitilahnya itu tidak boleh dibiarkan,” sebut Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1).

DPR, kata Fahri, telah memberi kelonggaran kepada Golkar untuk bisa menyelesaikan masalah internal mereka sebelum memberi nama ketua DPR yang baru. Karena persoalan itu sudah rampung Fahri mendesak Golkar untuk mengirimkan nama pengganti Setya Novanto.

Meski, Golkar sendiri mengaku masih menunggu pembahasan revisi UU MD3 sebelum mengajukan nama ketua DPR yang baru. Menurut Fahri, itu memang hak Golkar.

Hari ini, ketiga Pimpinan DPR selain Fahri, yaitu Fadli Zon dan Agus Hermanto telah kembali mengantor sebagai antisipasi jika surat Golkar soal Ketua DPR masuk. Jika demikian, Fahri menyebut pimpinan DPR bakal melakukan rapat pimpinan.

“Janji sama Pak Fadli kita antisipasi kalau ada surat Golkar kami mau rapat,” kata dia.

Jika kemudian tak ada surat masuk dari Golkar soal nama ketua DPR baru hingga paripurna besok, artinya tak ada pelantikan. Jika sebaliknya, Fahri mengatakan Fadli Zon tetap menjabat sebagai pelaksana tugas.

“Misalnya besok pagi, bilang surat masuk, tergantung permintaan DPP. Misalnya pagi surat masuk misal diminta mau dilantik langsung, yaudah kita bikin rapim pagi habis itu bamus baru paripurna,” tukas Fahri.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs