Jakarta, Aktual.com – Wacana pengembangan kilang minyak oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) hingga masuk tahun 2018 belum berdampak pada peningkatan kapasitas dan produksi, hal ini diakui oleh Plt Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial.

Diketahui hingga outlook tahun ini pun kapasitas kilang masih sekitar 1.16 juta barel per hari dengan produksi sekitar 800.000 barel per hari.

“Kapasitas kilang dan pembangunan infrastruktur, harus diakui memang dari sisi investasi saya mengatakan, ini baru inisiasi awal,” kata dia di Jakarta, Selasa (9/1).

Menurutnya memang dengan berbagai tantangan hingga wacana refinery development master plan (RDMP) dan grass roots refinery (GRR) agak lambat direalisasikan. Misalkan proyek RDMP kilang Balikpapan baru mau mulai proses konstruksi.

“Karena, beberapa proyek RDMP memang baru dimulai seperti di Balikpapan, mungkin di awal tahun ini. Kalau proyek yang sifatnya grass root masih dalam, seperti dengan Rosneft atau pihak swasta lainnya,” ujar dia.

Untuk diketahui, beberapa wacana pebembangan kilang di Indonesia yaitu: Kilang Minyak Bontang (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd, Kilang Minyak Tuban (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd, RDMP Balikpapan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 360 mbcd dari kapasitas saat ini 260 mbcd.

Selain itu terdapat juga rencana RDMP Cilacap dengan perkiraan peningkatan kapasitas 400 mbcd dari kapasitas saat ini 348 mbcd, RDMP Dumai dengan perkiraan peningkatan kapasitas 300 mbcd dari kapasitas saat ini 140 mbcd, dan RDMP Balongan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 240 mbcd dari kapasitas saat ini 125 mbcd.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta