Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Someng menyampaikan outlook 2018 dan capaian kerja tahun 2017 di Sekretariat Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (10/1).
Dalam paparannya Andy menuturkan bahwa rasio elektrifikasi nasional pada penutupan tahun 2017 telah mencapai 94,91 persen dari target 92,75 persen. Angka ini terlihat naik signifikan jika dibandingkan pada tahun 2016 atau tahun sebelumnya rasio elektrifikasi sebesar 91.16 persen.
“Pada tahun 2018 ini proyeksi kita elektrifikasinya 95,15%. Kita optimis pada tahun 2019 rasio kita mencapai 97 persen,” kata dia.
Lalu untuk kapasitas terpasang pembangkit, capaian tahun ini hanya bertambah 1 GW, yakni pada 2016 sebesar 59 GW, hingga tahun 2017 menjadi 60 GW. Pertumbuhan ini tidak sesuai harapan yang mana target pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar 62 GW. Sedangkan untuk tahun 2018 diproyeksikan menjadi 65 GW.
Berikutnya mengenai perkembangan proyek 35.000 MW, per akhir November 2017 diketahui sebanyak 3 persen telah mencapai Commercial Operation Date (COD) dan 82 persen masih dalam proses (Commetted and On Going). Sedangkan sisanya masih dalam perencanaan dan pengadaan.
Lalu tingkat konsumsi listrik per kapita pada tahun 2017 bertumbuh tidak sesuai harapan, yakni sebesar 1.012 kWh per Kapita, sedangkan targetnya 1.058 kWh per Kapita. Namun jika dibanding dengan tahun 2016 yang hanya 956 kWh Per Kapita, maka pertumbuhan 2017 cukup progresif. Sedangkan proyeksi pada 2018 ini sebesar 1.129 kWh per Kapita.
Namun selain daripada itu dan perlu untuk diperhatikan, dari capaian rasio elektrifikasi nasional 94,91 persen tahun 2017, terdapat 2 provinsi yang rasionya masih berada di bawah 70 persen, yaitu provinsi Papua dan NTT.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta