Jaringan listrik
Jaringan listrik

Jakarta, Aktual.com – Setelah memasok listrik ke Kawasan Pelabuhan Teluk Lamong, kali ini PT Widar Mandripa Nusantara (Widar) yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memasok listrik sebesar 5 megawatt (MW) ke Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Pasokan listrik tersebut akan digunakan di kawasan perdagangan bebas Zona II Tanjung Balai Karimun. Pencapaian ini merupakan kerja sama Widar dengan PT Karimun Power Plant (KPP) selaku pemegang wilayah usaha kelistrikan di wilayah tersebut.

“Pencapaian ini adalah perwujudan dari komitmen kami untuk terus menyebarkan energi baik ke seluruh wilayah,” kata Direktur Utama Widar, Rizal Wibisono secara tertulis, Kamis (18/01).

Rizal mengatakan, penyaluran tenaga listrik sebesar 5 MW itu akan dilakukan bertahap sesuai kebutuhan setrum di kawasan tersebut. “Saat ini, mayoritas pengguna listrik di wilayah tersebut adalah sektor industri,” ujar Rizal.

Kehadiran tambahan daya listrik dari Widar ini, menurut Rizal juga memberi manfaat bagi industri di Tanjung Balai Karimun. Sebab, selama ini kebutuhan listrik untuk industri sebagian besar masih dipasok menggunakan genset diesel milik industri masing-masing.

“Dengan adanya listrik yang dipasok Widar melalui KPP ini sekaligus membantu industri setempat untuk melakukan efisiensi energi,” ujar Rizal.

Efisiensi energi tersebut dilakukan dengan menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam yang disiapkan oleh Widar didukung oleh PT Energi Powerindo Jaya (EPJ). Rizal melanjutkan, PT EPJ ini bekerja sama dengan PT VPower Operation Services (VPOS).

Untuk pasokan gas, Rizal mengatakan berasal dari PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) yang juga anak usaha PT PGN dan PT Environment Technology International (ETI). Bentuknya berupa Compressed Natural Gas (CNG).

“Sinergi ini diharapkan terus berlanjut sehingga semakin terwujud salah satu komitmen PGN, baik secara langsung maupun melalui anak usahanya dalam menyalurkan energi baik ke pelosok Indonesia,” tutup Rizal.

Reporter: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka