Pedagang melayani pembeli ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Selasa (9/8). Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil 12 perusahaan yang diduga melakukan praktik kartel dengan mengatur stok daging ayam. Dua belas perusahaan tersebut diduga bersekongkol memusnahkan enam juta ekor bibit ayam. Praktik ini diduga sebagai penyebab naiknya harga daging ayam beberapa waktu lalu. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras dan daging ayam potong di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sejak awal Januari 2018 hingga kini masih bertahan cukup tinggi.

Sejumlah pedagang kebutuhan pokok di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Minggu, mengatakan bahwa para pedagang tidak mengetahui pasti kenapa harga kebutuhan pokok masih tetap bertahan tinggi padahal ketersediaan beras masih relatif cukup di pasaran.

“Harga beras jenis medium kini masih bertahan sekira Rp12.400 per kilogram dan beras premium Rp13.500/ kilogram. Namun, untuk ketersediaan beras kami menilai masih relatif cukup tersedia di pasaran,” kata pedagang beras, Hermawati.

Demikian pula, untuk harga daging ayam potong di pasaran hingga kini masih bertahan sekira Rp36 ribu/ kilogram.

Pedagang ayam potong, Basuni mengatakan harga daging ayam potong sejak pertengahan Januari 2018 masih bertahan tinggi yaitu sekira Rp36 ribu per kilogram karena pasokannya relatif terbatas.

“Harga saging ayam semula naik Rp34 ribu/ kilogram kemudian naik lagi Rp36 ribu/ kilogram dan bertahan hingga sekarang,” katanya.

Ia mengatakan para pedagang ayam tidak mengetahui kapan harga komoditas tersebut akan turun sehingga mereka hanya bisa pasrah dan menunggu harga turun atau stabil.

“Kami sudah pernah bertanya pada agen penjual ayam terhadap kenaikan harga ayam potong itu. Akan tetapi mereka juga tidak mengetahui kapan harga ayam bisa turun,” katanya.

ant

 

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby