Jakarta, Aktual.com-Anggota Komisi V DPR RI Moh. Nizar Zahro menegaskan dirinya akan menanyakan sejumlah persoalan terkait proyek nasional maupun strategis nasional dalam rapat bersama Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Haldimuljono.
Hal itu menyusul robohnya kembali sambungan konstruksi Light Trapid Transit atau LRT di Jalan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur yang menimpa 5 pekerja.
“Kami tanyakan, karena ini kan proyek nasional, LRT, strategis nasional. Kalau di Jakarta saja tingkat keselamatannya minim begini apalagi di daerah,” kata Nizar saat dihubungi, di Jakarta, Sanin (22/1).
“Contoh kasus di Probolinggo-Malang, girdernya jatuh meinggal dua orang. Kasusnya juga sama, karena beton yang dipasang itu dugaannya yang dipasang belum kering,” tambahnya.
Ia menilai jika peristiwa yang terus berulang ini tidak disikapi dengan tegas, maka sudah barang tentu akan memberikan dampak negatif bagi kementerian yang menjadi penanggung jawab atas proyek tersebut.
“Kalau ini tidak ada tindakan dari Kementerian PUPR sebagai pemilik proyek, nama kementerian kan jadi jelek. Walaupun itu BUMN yang bekerja, harus diberi peringatan,” tegas politikus Gerindra itu.
“Dan jangan asal-asalan, terkesan terkesan mengejar target 2018 tahun politik sampai 2019, pingin cepat-cepat diresmikan semua proyek tapi kualitas tidak dijaga. Padahal ini BUMN yang mengerjakan, apalagi swasta,” paparnya.
Pasalnya, ujar anggota asal Madura ini, BUMN yang sudah pengalaman puluhan tahun, menunjukan kerja yang asal-asalan apalagi swasta, kapan Indonesia mau bersaing menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN itu.
“Jadi ini pekerjan rumah bagi Kementerian PUPR untuk mengaudit semua BUMN yang mengerjakan fisik-fisik yang berbahaya, terutama LRT,” pungkas dia.
Pewarta : Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs