Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM saat ini tengah merevisi Neraca Gas Bumi Indonesia (NGI) periode 2017-2035. Penyempurnaan ini memperhitungkan data-data terbaru, termasuk adanya penambahan suplai dari lapangan-lapangan gas dan penyesuaian terhadap volume gas bumi yang dapat diproduksikan serta kebutuhan.

“Sekarang (NGI) lagi direvisi untuk cara penyajiannya dan disesuaikan atau direvisi data-datanya sesuai dengan data terakhir,” ujar Direktur Pembinaan Usaha Migas Budiyantono di Kementerian ESDM secara tertulis, Selasa (23/1)

Dia menjelaskan, data terkini yang dimasukkan dalam revisi NGI, antara lain adanya rencana produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru serta peningkatan kapasitas produksi Lapangan Jangkrik.

“Jadi ada data mengenai realisasi sekarang seperti apa atau eksisting. Kemudian projected, maksudnya PoD (rencana pengembangan) sudah disetujui dan proyeknya mulai jalan. Juga data migas yang potensial atau siap dikembangkan,” paparnya.

Demikian pula dengan data kebutuhan, disajikan sesuai dengan kondisi terbaru, termasuk penyesuaian dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Lebih lanjut Budiyantono menjelaskan, berdasarkan evaluasi NGI tahun 2016, juga terdapat masukan agar penyajiannya diubah sehingga dapat langsung dimengerti oleh masyarakat.

“Datanya sih it’s oke, cuma penyajiannya yang kurang bisa langsung dimengerti oleh publik. Ini kita sempurnakan,” imbuh Budiyantono.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby