Tolitoli, Aktual.com – Harga beras di pasaran Kabupaten Tolitoli dan Buol, Sulawesi Tengah, hingga kini masih tinggi menyebabkan Bulog setempat masih terus gencar melaksanakan operasi pasar (OP) untuk menekan gejolak harga kebutuhan pokok itu.
“Harga beras medium dijual pedagang saat ini di Kabupaten Tolitoli dan Buol bervariasi ada Rp9.000/kg, Rp9.500/kg dan Rp10.000/kg,” kata Kepala Sub Bulog Tolitoli Yusri Pakke via telepon dari Tolitoli, Minggu (28/1) malam.
Ia mengatakan khusus beras premium masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yakni rata-rata dijual pedagang Rp11.000/kg.
Sementara HET beras premium ditetapkan pemerintah pusat sebelumnya mencapai Rp12.800/kg dan HET beras medium Rp9.450/kg.
Yusri mengatakan harga beras medium normalnya di pasaran Rp9.000/kg dan beras premium Rp10.000/kg. Namun sejak awal Januari 2018, baik beras medium maupun premium di dua kabupaten di Sulteng tersebut rata-rata mengalami kenaikan yang dipicu belum tiba musim panen.
Dia mengaku setiap memasuki masa paceklik, harga beras di tingkat pengecer dipastikan bergerak naik. Akan tetapi begitu sudah memasuki musim panen, harga akan kembali turun lagi seperti semula.
Musim panen di daerahnya, kata Yusri, baru akan berlangsung Maret 2018. Selama belum panen, pihaknya diinstruksikan untuk menggelar operasi pasar dengan menjual beras premium Rp8.500/kg. Bulog saban hari kerja turun ke sejumlah pasar tradisional untuk menggelar operasi pasar.
OP baru akan berakhir, jika sudah panen raya. Selama belum ada intruksi dari Bulog Sulteng untuk mengehentikan kegiatan dimaksud, Sub Bulog Tolitoli tetap saban hari turun ke pasar melaksanakan operasi pasar.
Salman, seorang warga Tolitoli membenarkan harga beras di pasaran setempat beberapa waktu lalu sudah naik dan kenaikannya cukup signifikan. Namun Bulog setempat sudah menggelar operasi pasar dengan menjual beras murah dan ini sangat membantu meringankan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok tersebut.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: