Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto memaparkan sejumlah hal yang menjadi kajian proyek kereta Jakarta-Surabaya, di antaranya mengenai rincian biaya hingga penggunaan teknologi.
Dalam Rapat Kerja BPPT 2018 di Jakarta, Rabu (31/1), Unggul menjelaskan pihaknya saat ini masih terus melakukan kajian proyek transportasi massal tersebut dan ditargetkan selesai pada Maret mendatang.
“Finalnya kita akan gunakan jalur yang ada, tapi ada penambahan rel. Perintah Presiden ada dua, semi cepat atau cepat di jalur yang sama. Tidak dibikin di tol atau yang lain sehingga hemat biaya dari masalah pembebasan lahan,” katanya.
Unggul menjelaskan, karena ada opsi membuat kereta semicepat atau cepat, maka ada dua opsi penggunaan rel, yakni rel lebar sempit (narrow gauge) atau rel lebar standar (standard gauge).
Penggunaan “narrow gauge” disebutnya bisa memangkas anggaran cukup signifikan meski imbasnya kecepatan kereta akan berkurang. Dengan “narrow gauge”, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp100 triliun dengan kecepatan mencapai 120 km/jam.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara