Jakarta, Aktual.com – Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu dini hari kembali dilanda banjir bandang sehingga selama sepekan tercatat telah dilanda lima kali banjir karena air sungai.
“Genangan air terjadi memang berlangsung sebentar karena sekitar pukul 01.00 WIB sudah surut,” ujar Sekretaris Camat Donorojo Suprayitno di Jepara, Minggu (11/2).
Adapun bencana banjir yang sebelumnya terjadi dalam waktu sepekan, yakni Selasa (6/2) pagi, Rabu (7/2) malam, Kamis (8/2) pagi, Jumat (9/2) malam dan terakhir pada Minggu (11/2) dini hari.
Adapun penyebab banjir di Desa Sumberejo disebabkan karena meluapnya air Sungai Tempur yang merupakan pertemuan tiga sungai. Untuk menghindari kasus serupa terulang, kata dia, tikungan alur sungai setempat perlu diluruskan sehingga ketika debit air meningkat tidak meluap ke pemukiman warga.
Hanya saja, kata dia, untuk meluruskan alur sungai setempat memang terkendala lahan yang merupakan milik Perum Perhutani. Kerugian diperkirakan cukup banyak, namun hingga kini belum terdata karena dalam sepekan terjadi lima kali banjir.
“Warga juga membutuhkan bantuan alat, seperti alat pembersih lantai, alat penyemprot air untuk menghilangkan lumpur yang masuk pemukiman warga serta alat bantu lainnya,” ujarnya.
Irawan, salah seorang warga Desa Sumberejo mengaku, banjir yang terjadi pada Minggu (11/2) dini hari datang begitu cepat, sehingga warga belum bisa mengantisipasi karena sepanjang hari Sabtu (10/2), cuaca begitu cerah.
Kalaupun ada hujan, kata dia, baru malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB.
“Hujan tersebut, berlangsung hingga semalam dan tengah malam curah hujannya begitu deras dan terjadilah luapan dari sungai desa setempat, kemudian menggenangi pemukiman warga,” ujarnya.
Ia menduga, debit air Sungai Gedhe dan Sungai Cilik meningkat, kemudian bertemu di aliran Sungai Pasokan, sehingga debit airnya yang terlalu berlebihan akhirnya meluap.
Banjir diperkirakan mulai terjadi pada Minggu (11/2) pukul 00.15 WIB hingga pukul 01.00 WIB.
Ia mengaku terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir, demikian halnya warga lainnya juga ada yang menungsi.
Banjir yang berulang kali melanda Desa Sumberejo, memunculkan empati dari sejumlah masyarakat maupun organisasi masyarakat untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok masyarakat. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka