Jakarta, Aktual.com – Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah akan segera memiliki sebuah bandara dengan terminal terapung, tepatnya di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Disebut sebagai terminal terapung (floating airport) karena terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode “prefabricated vertical drain” (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut. PVD sendiri merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.
Desain terminal baru Bandara Ahmad Yani mengadopsi konsep “eco-airport” yang direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan pra-sarana perhubungan yang ramah lingkungan serta berkontribusi positif pada lingkungan hidup.
“Eco-Airport” merupakan inisiatif gerakan untuk mengadopsi pendekatan pengelolaan bandara yang ramah lingkungan. Untuk kepentingan tersebut dilakukan pengukuran yang jelas terhadap beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Melalui penerapan konsep eco-airport diharapkan operasional bandara dapat mencegah terjadinya polusi. Komponen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terkait eco-airport terdiri dari kebisingan, getaran, udara, air, tanah, sampah, energi, kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kesehatan masyarakat atau lingkungan alamiah lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid