Jakarta, Aktual.co — Dalam suatu diskusi terbuka di kawasan Cikini, Jakarta, pada akhir pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengakui adanya langkah kuat dari lingkungan di luar Pertamina yang berupaya menggagalkan pembubaran Petral sejak lama. Di masa pemerintahan Presiden SBY, kerap kali upaya pembenahan mafia migas ini hanya berhenti di meja kerja presiden.
Sontak, pernyataan Sudirman Said mendapat tanggapan keras dari beberapa kalangan dan pejabat. Menteri Sekretaris Negara 2009-2015, Sudi Silalahi menilai tudingan Menteri ESDM tersebut tidak berdasarkan fakta.
“Pertama, selama saya menjadi Seskab dan Mensesneg selama 10 tahun ini tidak ada surat yang masuk untuk kajian pembubaran Petral,” ujar Sudi dalam keterangan yang diterima Aktual, di Jakarta, Selasa (19/5).
Kedua, lanjutnya, jika ada surat yang masuk kepada Presiden, dari pelosok Tanah Airpun ke Seskab atau Mensesneg selalu terarsip dengan baik karena kami tertib secara administrasi, apalagi jika surat tersebut dari institusi kementerian ataupun Badan Usaha Milik Negara.
Menurutnya, Presiden SBY adalah orang yang sangat responsif dan correct apalagi jika ada masalah surat yang masuk ke meja Presiden sudah pasti Presiden akan bikin internal memo jika masalah tersebut penting, bisa dibawa dalam agenda rapat terbatas atau sidang Kabinet.
“Jangankan sampai ke meja Presiden, ke tempat sayapun tidak ada surat atau kajian tersebut,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkicau dalam akun sosial media Twitter-nya. Kicauan tersebut menanggapi penyataan pedas salah satu Menteri dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo yakni Menteri ESDM Sudirman Said.
“Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya ketika menjadi presiden dulu. Sudirman Said melalui Berita Republika Online mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY,” kata SBY seperti dikutip dari akun twitter @SBYudhoyono, Jakarta, Selasa (19/5).
Selain itu, SBY juga berharap agar Sudirman Said segera melakukan klarifikasi terkait pernyataannya itu.
“Saya harap Pak Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yang dimaksud, karena justru saya ingin penyimpangan apa pun diberantas,” sebutnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















