Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, Senin (18/12). Munaslub Partai Golkar mengusung tema Menuju Golkar Bersih Bangkit Untuk Indonesia Sejahtera yang berlangsung hingga 20 Desember 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ingin semua pihak agar lebih menghargai produktivitas dan karya cipta seniman di Indonesia. Wakil Koordinator Bidang Ekonomi Kreatif DPP Golkar, Heru Dewanto pun menyoroti minimnya royalti yang diterima insan seni di tanah air atas karya-karya mereka.

Hal ini dilontarkan Heru di tengah diskusi panel tentang Undang-undang (UU) Hak Cipta yang bertajuk “Eksistensi LMK dan LMN dalam Industri Musik Indonesia” di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (22/2).

Heru mengatakan, acara ini digelar sebagai bentuk perhatian partai Golkar terhadap para seniman dan penyanyi yang yang dinilai tidak mendapatkan hak-haknya dan mengeluhkan praktek tata niaga industri yang dinilai belum berkeadilan.

“Diskusi ini salah satu wujud cinta perhatian kami terhadap musik khususnya terkait hak cipta musik di Indonesia,” kata Heru.

Menurutnya, saat ini pengendalian hak cipta atas karya seniman lebih sulit dibandingkan beberapa dekade lalu akibat adanya perkembangan teknologi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid