Jakarta, Aktual.com – Jumlah orang Amerika yang menginginkan pemantauan lebih besar atas senjata bertambah. Demikian jajak pendapat oleh NPR/Ipsos yang dikeluarkan Jumat (2/3).
Tiga-perempat orang Amerika mengatakan peraturan mengenai senjata mesti lebih ketat dibandingkan peraturan saat ini, naik dari 68 persen dalam survei Oktober 2017, setelah penembakan di Las Vegas, demikian hasil jajak pendapat terakhir.
Jajak pendapat tersebut juga mendapati dukungan luas dari kedua pihak bagi kebijakan pemantauan senjata termasuk perluasan pemeriksaan latar-belakang buat semua pembeli senjata (94 persen), demikian laporan Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Sabtu (3/3).
Survei itu menambahkan orang dengan penyakit mental bagi sistem federal pemeriksaan latar-belakang pembeli senjata (92 pesen), menaikkan usia sah untuk pembeli senjata dari 18 jadi 21 tahun (82 persen), pelarangan penyimpanan senjata (81 persen), magazin pelarangan amunisi tingkat tinggi yang berisi lebih dari 10 rentetan (73 persen) dan pelarangan senjata serang (72 persen).
Namun, ada jejak keberpihakan nyata sejak 68 persen pendukung Partai Republik mendukung usul Presiden Donald Trump untuk melatih guru membawa senjata di sekolah, dibandingkan dengan cuma 18 persen pendukung Partai Demokrat. Secara keseluruhan, 59 persen orang yang ditanyai mengatakan mereka menentang gagasan Trump, yang sebelumnya diusulkan oleh National Rifle Association (NRA).
Di dalam pertemuan yang ditayangkan televisi dengan anggota Parlemen di Gedung Putih pada Rabu, Trump menyarankan ia terbuka bagi perluasan pemeriksaan latar-belakang dan kemungkinan dinaikkannya batas usia orang untuk membeli AR-15, sehingga menim bulkan pertanyaan mengenai hubungan kubu Republik dengan NRA.
“Mereka memiliki kekuasaan besar pada kalian. Mereka memiliki lebih sedikit kekuasaan atas saya,” kata Trump kepada anggota Parlemen di Republik dalam pertemuan tersebut.
“Kami lihat di dalam stusi ini, mayoritas anggota Partai Republik mengatakan mereka mendukung bermacam langkah pemantauan senjata, banyak di antaranya dikatakannya oleh Trump secara terbuka dalam taklimatnya (di Gedung Putih),” kata Chris Jackson di Ipsos.
Sejauh ini, Senat –yang dikuasai Partai Republik– tak memiliki rencana untuk melakukan pemungutan suara buat peraturan mengenai senjata dalam waktu dekat, meskipun 78 orang orang Amerika mengatakan Kongres perlu berbuat lebih banyak untuk mencegah kekerasan yang melibatkan penggunaan senjata, kata jajak pendapat NPR/Ipsos.
Sebanyak dua-pertiga, atau 63 persen, orang Amerika mengatakan senjata akan menjadi faktor penting dalam pemberian suara mereka dalam pemilihan umum Perengahan Masa pada November, kata jajak pendapat tersebut.
Jajak pendapat itu dilaksanakan pada 27-28 Februari, dengan sampel survei 1.005 orang dewasa di seluruh negeri tersebut. Survei itu memiliki margin kekeliruan 3,5 persen. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka