Jakarta, Aktuaal.com – Petugas Polres Metro Jakarta Pusat memburu dua pengemudi ojek daring (online) berinisial UY (48) dan SN (39), yang menjadi tersangka dugaan perusakan mobil di jembatan bawah tanah kawasan Senen, Jakarta Pusat.
“Pelaku telah teridentifikasi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu di Jakarta, Selasa (6/3).
Roma mengimbau kedua tersangka itu menyerahkan diri sebelum petugas menangkap atau memberikan tindakan tegas.
Ia menuturkan polisi mampu mengidentifikasi pelaku perusakan mobil berdasarkan penyelidikan rekaman video yang tersebar melalui media sosial.
Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menelusuri plat nomor polisi kendaraan pengemudi ojek “online” yang merusak mobil.
Roma menambahkan Polres Metro Jakarta Pusat juga akan berkomunikasi dengan perusahaan ojek “online” yang mempekerjakan kedua tersangka itu agar menyerahkan diri.
Sebelumnya, petugas Polres Metro Jakarta Pusat menyelidiki aksi sekelompok pengemudi ojek daring diduga merusak mobil yang ditumpangi Andrian Anton dan Anton Leonard Ayal di kawasan jembatan bawah tanah Senen pada Rabu (28/2) malam.
Berdasarkan keterangan Andrian dan Anton kepada polisi kejadian berawal saat pelapor melintasi kawasan Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih mengarah Senen.
Pengemudi Andrian menyembunyikan klakson sebagai isyarat melintas kepada pengendara lain karena terdapat sekelompok pengemudi ojek online di kawasan tersebut.
Menurut keterangan pelapor kepada penyidik diduga salah satu anggota ojek online itu tidak terima dengan bunyi klakson itu.
“Namun ada anggota ojek online yang tidak terima dan memukul kendaraan pelapor,” ungkap Roma.
Aksi itu memancing aksi sekelompok ojek online lainnya memukul bagian depan kendaraan yang ditumpangi Andrian dan Anton tersebut.
Pelapor berusaha menambah kecepatan untuk menghindari kejaran kelompok ojek daring itu namun mobil tersebut menyerempet beberapa sepeda motor.
Mobil berhenti di kawasan jembatan bawah tanah Senen lantaran macet sehingga anggota ojek online itu melampiaskan emosi dengan merusak mobil sedangkan Andrian dan Anton melarikan diri sebelum mobil diamuk massa.
Akibat kejadian itu, Andrian terluka pada tangan, kepala bagian kiri, sedangkan Anton luka pada bagian bibir dan kepala sebelah kanan.