Jakarta, Aktual.com – PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life) dan PT Federal International Finance (FIFGROUP) telah bekerja sama selama 3 tahun dalam mengembangkan dan memasarkan tiga produk asuransi mikro. Penjualannya meningkat setiap tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 327% (2015 – 2017). Mimpi Astra Life agar setiap orang Indonesia bisa mendapatkan perlindungan, mulai menuai hasil.
“Sepanjang 2017, produk asuransi mikro Astra Life catatkan kinerja yang baik. Itu artinya semakin banyak orang Indonesia yang memiliki perlindungan yang pasti dan sesuai dengan kebutuhan mereka, melalui produk asuransi yang terjangkau harganya dan proses yang mudah, sehingga semakin banyak juga masyarakat yang bisa Love Life karena sudah terlindungi,” kata Presiden Direktur Astra Life Auddie A. Wiranata di Jakarta, Rabu (7/3).
Astra Life mulai memasuki industri asuransi mikro di Indonesia sejak tahun pertama berdirinya, berangkat dari visi perusahaan untuk hadir di setiap rumah masyarakat Indonesia dan misinya untuk membawa ketenangan pikiran serta membangun masa depan yang sejahtera ke jutaan masyarakat Indonesia. Dipilihnya FIFGROUP sebagai mitra kerjasama karena perusahaan yakin FIFGROUP memiliki kredibilitas dan pengalaman dalam melayani konsumen mikro yang menjadi nasabah kreditnya melalui ratusan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan mengelola jutaan database pelanggan.
Sesuai dengan karakteristik jenis asuransi mikro, produk asuransi mikro yang ditawarkan ditujukan bagi masyarakat Indonesia berpenghasilan menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau, memiliki fitur dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari, proses administrasi yang mudah maupun proses pembayaran klaim yang cepat.
“Produk kerjasama ini dinamakan SINATRA(Siap Dengan Perlindungan Astra Life), dengan dua produk pertama yang diluncurkan pada bulan Agustus 2015 yaitu Sinatra PerisaiKu & Sinatra ProteksiKu dengan harga premi sebesar Rp. 50.000,- per tahun,” tambahnya.
Untuk produk Sinatra PerisaiKu, santunan peserta meninggal dunia atau menderita cacat total dan tetap yang disebabkan kecelakaan sebesar Rp. 24.000.000,-. Sedangkan produk Sinatra ProteksiKu memberikan santunan dalam hal peserta asuransi meninggal dunia yang disebabkan kecelakaan sebesar Rp. 6.000.000,-, serta jika peserta asuransi di rawat inap maupun rawat jalan akibat kecelakaan akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 100.000,- per hari.
Pada tahap awal di tahun 2015 kedua produk ini didistribusikan di 14 cabang FIFGROUP yang tersebar di Indonesia melalui Customer Relation Executive (CRE) FIFGROUP dengan angka penjualan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 4.700 polis dengan penambahan cabang menjadi 27 cabang sampai dengan akhir tahun 2015.
Di tahun 2016 untuk meningkatkan penjualan produk asuransi mikro ini, Astra Life dan FIFGROUP menjalankan strategi penambahan titik penjualan menjadi 48 cabang atau sekitar 20% dari total cabang FIFGROUP diseluruh Indonesia dan juga melahirkan tambahan produk asuransi mikro baru yang memberikan manfaat hidup (living benefit) bagi pemegang polis, khususnya dalam menghadapi penyakit tropis seperti Typhus & Dengue Fever. Produk ini diluncurkan pada bulan November 2016 dengan nama produk Sinatra SehatKu dengan harga premi sebesar Rp. 50.000,- per tahun dan akan memberikan Proteksi berupa pembayaran Santunan sebesar Rp.1.000.000,- secara sekaligus kepada Pemegang Polis jika peserta asuransi harus menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit sesuai rujukan medis akibat dari kedua penyakit tropis tersebut.
Dengan kedua strategi tersebut penyebaran asuransi mikro Astra Life pada tahun 2016 pada nasabah FIFGROUP mengalami peningkatan dengan angka penjualan meningkat sebesar 1083% atau 11 kali pada sisi pendapatan premi dari tahun 2015 (sekitar Rp. 2,8 miliar pada 2016), dan sebanyak hampir 56.000 polis pada 2016.
Selanjutnya di tahun 2017 strategi yang dilakukan oleh Astra Life bersama dengan FIFGROUP adalah melakukan penambahan cabang menjadi 200 Cabang FIFGROUP atau 95% dari seluruh cabang FIFGROUP dengan pendapatan premi meningkat 54% dari tahun 2016, sebanyak lebih dari 86.000 polis dimana penjualan tertinggi selama tahun 2017 pernah mendekati angka 13.000 polis dalam satu bulan.
Angka ini diperoleh bukan hanya dari adanya strategi penambahan cabang namun juga dengan penambahan tenaga penjual, dimana penjualan sebelumnya hanya dilakukan oleh CRE kemudian melebar ke petugas Credit Colateral Prosessor (CCP) yang ikut menawarkan produk asuransi mikro Astra Life pada saat penyelesaian administrasi pinjaman seperti pengambilan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Memasuki tahun 2018 ini Astra Life dan FIFGROUP memiliki mimpi yang sama untuk membesarkan penjualan ketiga produk asuransi mikro Sinatra dengan menjalankan strategi penambahan titik penjualan hingga 100% cabang FIFGROUP diseluruh Indonesia, serta dengan penambahan tenaga penjual di setiap titik penjualan. Jika sebelumnya hanya CCP dan CRE yang memberikan penawaran produk kepada nasabah, maka memasuki tahun 2018 ini secara bertahap ketiga produk Asuransi Mikro dapat didistribusikan oleh semua tenaga penjual FIFGROUP (tidak hanya CRE dan CCP) di setiap titik penjualan FIFGROUP seperti KIOSK, sehingga diharapkan penetrasi asuransi jiwa dan produktivitas cabang akan terus meningkat.
“Kami senang dengan partnership ini, karena asuransi mikro dari Astra Life bisa melengkapi produk-produk FIFGROUP menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen kami untuk mendapatkan perlindungan dari risiko yang dihadapi oleh mereka sehari-hari,” jelas Presiden Direktur FIFGROUP Margono Tanuwidjaya.
Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2015 hingga penghujung tahun 2017 lalu, ketiga produk Sinatra ProteksiKu, Sinatra PerisaiKu dan Sinatra SehatKu telah dipasarkan di FIFGROUP sebanyak 147.000 polis dengan pendapatan Premi mencapai Rp. 7,4 miliar. Meningkatnya pertumbuhan asuransi mikro Astra Life ini juga seiring dengan pertumbuhan segmen asuransi mikro nasional yang sedang bergairah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, realisasi premi produk asuransi mikro sepanjang 2017 sebesar Rp 1,43 triliun, tumbuh 34,9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2016 sebesar Rp 1,06 triliun.
Selaras dengan data tersebut, Auddie menyampaikan bahwa asuransi mikro punya pasarnya sendiri. sehingga ia cukup optimis bahwa microinsurance bisa jadi pintu gerbang masyarakat untuk mau berasuransi.
“Kami percaya bahwa asuransi jiwa seharusnya dapat terjangkau oleh setiap kalangan dan seluruh lapisan masyarakat dan melalui produk asuransi mikro, masyarakat bisa melihat bahwa dengan premi yang sangat terjangkau harganya, masyarakat tetap bisa mendapatkan perlindungan serta benefit yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari situ, kami berharap masyarakat bisa semakin memahami seberapa menguntungkannya memiliki asuransi,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka