Serang, Aktual.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengkajian tentang kemungkinan dipakainya anggaran dana desa untuk menjadi pembiayaan program bank wakaf mikro.
Proyeksi ini sangat dimungkinkan lantaran banyaknya pondok pesantren yang berada di wilayah pedesaan. Program bank wakaf mikro memang ditujukan untuk ponpes yang ada di tanah air.
Menurut Eko, hal ini berpotensi anggaran desa nantinya dapat lebih terserap dan terpakai oleh masyarakat untuk berwirausaha.
Eko menjelaskan, selama ini dana desa dikucurkan langsung oleh pemerintah ke aparat desa. Dari situ anggaran tersebut kemudian dipakai untuk berbagai program pembangunan dengan cara cash for work.
“Prinsipnya dana desa itu ada di desa. Mungkin nanti kita bisa kasih saran atau imbuan (ke perangkat Desa) seperti untuk bank wakaf. (Dana desa) dalam bentuk bantuan mikro,” ujar Eko usai peresmian bank wakaf di Pesantren An Nawawi Tanarah, Kabupaten Serang, Rabu (14/3).
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, Kementerian Desa telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi keagamaan, seperti pesantren, gereja, dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar instansi tersebut menjadi medium bagi pemerintah untuk memajukan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Dengan adanya program bank wakaf ini bukan tidak mungkin ada dana desa yang kemudian dimasukan ke bank wakaf sehingga modal bank lebih besar bagi para nasabah ketika ingin mengakses dana segar bagi usahanya.
Dengan masukanya dana desa ke program bank wakaf maka diharap bantuan dari pemerintah selain digunakan untuk kegiatan cash for work, juga bisa menyentuh pembiayaan mikro yang juga memang dibutuhkan masyarakat dalam berwirausaha.
“Masyarakat juga diuntungkan karena ekositem yang terinterasi, ada jaminan pasca panennya kemudian bank juga lebih berani memberikan kredit karena resikonya lebih kecil dalam model ekosistme yang terintegrasi,” jelas Eko.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo mengatakan, dana pinjaman yang diberikan kepada nasabah bank wakaf mikro tidak hanya Rp 1 juta. Jika usaha yang dijalankan nasabah berkembang maka bank wakaf mikro bisa memberikan pinjaman yang lebih besar.
“Digunakan sebaik-baiknya biar usahanya terus berkembang. Jadi kalau tahun ini sejuta, tahun depan bisa dua hingga tiga juta (pinjamannya),” ujar Jokowi.
Dalam perbincangan ini, seorang nasabah, ibu Bahiyah meminta agar bank wakaf mikro bisa memberikan pinjaman lebih dari satu juta. Sebab menurutnya anggaran untuk berwirausaha masih sangan kecil.
Jokowi pun menegaskan bahwa anggaran peminjaman ini bisa saja meningkat. Asalkan usaha yang dijalankan para nasabah berjalan baik. Pinjaman pun bisa dinaikan sebelum atau sesudah uang yang dipinjam selesai dibayarkan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: