Donald Trump kritik pengujian mesin roket terbaru yang dilakukan Korea Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Diplomat kawakan Korea Utara berangkat ke Finlandia, Minggu, untuk melakukan pembicaraan dengan mantan pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan, di tengah serangkaian pertemuan diplomatik menjelang kemungkinan KTT AS-Korea Utara, kata kantor berita Yonhap.

Korea Utara mengejar program nuklir dan peluru kendalinya untuk menentang sanksi Dewan Keamanan PBB dan tidak sungkan mengutarakan rencananya dalam mengembangkan peluru kendali, yang mampu mencapai daratan AS.

Korea Utara beralasan bahwa programnya tersebut berfungsi sebagai pelindung dari rencana besar AS, yang kini menempatkan 28.500 tentara di Korea Selatan sejak perang Korea untuk menggempur Utara.

Amerika Serikat membantah rencana tersebut. Ketegangan mereda dalam beberapa pekan belakangan, bertepatan dengan kesertaan Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin di Selatan pada bulan lalu.

Choe Kang-il, Wakil Direktur Jenderal untuk urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, berencana untuk menghadiri “perundingan 1,5 jalur” yang mencerminkan adanya kontak yang direncanakan antara mantan pejabat AS dan orang-orang Korea Utara dalam upaya yang lebih luas untuk mengakhiri kebuntuan atas program senjata Korea Utara.

Jika benar, perundingan di Finlandia akan menambah kesibukan aktivitas diplomatik dalam menghadapi KTT Korea Utara yang diusulkan dengan Korea Selatan dan AS, masing-masing pada bulan April dan Mei.

Sesampainya di bandar udara Beijing dalam perjalanan ke Finlandia, Choe menolak menanggapi.

Menteri Luar Negeri Korea Utara dan Swedia mengakhiri tiga hari perundingan pada hari Sabtu yang membahas keamanan di Semenanjung Korea dalam persiapan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby