Jakarta, Aktual.com – Kabar tak sedap tengah melanda situs sosial media Facebook. Terkuak kalau data sekitar 50 juta pengguna Facebook diangkut oleh perusahaan bernama Cambridge Analytica untuk memenangkan kampanye Donald Trump. Skandal ini membuat harga saham Facebook terpangkas sampai sekitar USD40 miliar.
Informasi ini dibocorkan oleh seorang whistleblower bernama Robert Mercer, mantan pegawai Cambridge Analytica yang bekerja sama dengan tim kampanye Trump. Apa yang sebenarnya dilakukan perusahaan tersebut?
Dikutip dari Guardian, data jutaan individual pemakai Facebook itu dikoleksi melalui aplikasi bernama thisisyourdigitalife, dibuat oleh akademisi Cambridge University bernama Aleksandr Kogan.
Melalui perusahaannya bernama Global Science Research berkolaborasi dengan Cambridge Analytica, pada awalnya ratusan ribu user dibayar untuk melakukan tes kepribadian di Facebook dan setuju data mereka dikumpulkan untuk kepentingan akademis.
Namun aplikasi itu ternyata juga mengambil data teman-teman Facebook peserta tes, sehingga akumulasinya mencapai puluhan juta data. Kemudian ternyata juga, tujuannya bukan untuk akademis. Dibuatlah sistem yang bisa mengenali profil individual pemilih capres AS, dalam rangka memberikan mereka iklan politik yang sesuai.
Kabar ini membuat para otoritas di Amerika Serikat dan Eropa menyelidiki Facebook. Apalagi Facebook memang sudah lama dicurigai berperan besar dalam mempengaruhi Pemilu AS. Otoritas di Inggris pun melakukan penyelidikan apakah Facebook juga mempengaruhi referendum Brexit.
“Kami akan menginvestigasi bagaimana data Facebook telah dikumpulkan dan digunakan secara ilegal,” sebut Elizabeth Denham dari Komisi Pemilu Inggris.
Skandal kebocoran data yang menimpa sekitar 50 juta pengguna Facebook makin berakibat runyam pada sang pendiri dan CEO, Mark Zuckerberg. Kekayaannya anjlok drastis seiring menurunnya harga saham Facebook.
Seperti dikutip dari CNBC, harta Zuck sudah terpangkas sekitar USD9,1 miliar atau di kisaran Rp123 triliun dalam 48 jam saja.
Suami Priscilla Chan itu, yang memiliki 400 juta saham Facebook, menurun kekayaannya dari USD 75 miliar menjadi USD 66 miliar. Posisinya pun turun dari awalnya manusia terkaya nomor 4 di dunia.