Jakarta, Aktual.com – Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto, mengaku ada aliran dana ke rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar sebesar Rp5 miliar. Uang tersebut diserahkan keponakan Novanto, yang juga mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendro Pambudi Cahya.
“Rp5 miliar untuk rampimnas ke panitia, kalau yang lainnya menurut Irvanto dia hanya terima bungkusan, bungkusan itu diantarkan ke temen-temen dewan. Irvanto hanya sebagai kurir ada yang diantar ke kantor, diantar ke tempat lain,” kata Setnov dalam sidang pemeriksaan terdakwa KTP-Elektronik di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (22/3).
Aliran dana tersebut, kata mantan Ketua DPR RI itu baru diketahuinya pada Rabu (21/3) malam, ketika dirinya dikonfrontir dengan Irvanto.
“Masalah yang berkaitan dengan uang, kami jujur baru tahu di persidangan tapi saya juga sudah membuat pernyataan apabila ada yang menyampaikan uang ke saya yang memang beritahu oleh pihak Oka (Made Oka Masagung) dan Irvan. Memang secara hukum disampaikan ke saya, saya bersedia untuk mengganti, itu sebagai wujud saya adalah kontribusi pemberantasan korupsi KPK,” ungkap Setnov.
Setnov dalam perkara ini didakwa menerima uang 7,3 juta dolar AS dari proyek KTP-Elektronik melalui rekan Setnov pemilik OEM Investment Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte Made Oka Masagung seluruhnya 3,5 juta dolar AS dan melalui keponakan Setnov, Diretur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo pada 19 Januari – Februari 2012 seluruhnya berjumlah 3,5 juta dolar AS.
Setnov juga didakwa menerima satu jam tangan Richard Mille seri RM 011 seharga 135 ribu dolar AS yang dibeli pengusaha Andi Agustinus bersama direktur PT Biomorf Industry Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena membantu memperlancar proses penganggaran.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: