Jakarta, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan dinilai wajar karena searah dengan bursa saham eksternal.
Jelang Libur Weekend, Rupiah Dibuka Melemah Lagi Rp13.772/USD, IHSG Anjlok 115,96 Poin
“Penurunan saham tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di bursa saham luar negeri, jadi tidak perlu khawatir,” ujar Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan, Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Jumat (23/3).
Menurut dia, industri pasar modal Indonesia masih positif sejalan dengan fundamental ekonomi nasional yang kondusif. Dengan demikian, potensi IHSG berbalik arah cukup terbuka ke depannya.
“Pergerakan IHSG jangka pendek memang bergerak fluktuatif, namun kalau secara jangka panjang fluktusi itu akan terlihat meningkat,” kata Hamdi.
Namun, ia mengharapkan masyarakat Indonesia mengambil momentum ini untuk melakukan investasi pada aset saham karena menawarkan imbal hasil yang bagus ke depannya.
Hamdi menambahkan, BEI memiliki panduan peraturan perdagangan yang tercantum dalam surat keputusan Direksi BEI, Nomor Kep-00366/BEI/05-2012 mengenai Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.
Dalam keputusan itu disebutkan, dalam hal terjadi kondisi darurat seperti dintaranya terjadi kepanikan pasar yang mengakibatkan IHSG mengalami penurunan yang sangat tajam hingga lebih 10 persen maka Bursa dapat melakukan penghentian pelaksanaan perdagangan efek dengan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit.
Dijelaskan, tading halt dapat dilanjutkan menjadi trading suspend apabila Bursa memutuskan pelaksanaan perdagangan tidak mungkin untuk dilanjutkan pada Hari Bursa yang sama.
Berdasarkan data BEI, IHSG sesi I pada akhir pekan ini (Jumat, 23/3) bergerak melemah 107,88 poin (1,73 persen) menjadi ke posisi 6.146,19.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara

















