Politisi PDIP Masinton Pasaribu, saat Diskusi Polemik Sindotrijaya di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2017). Diskusi Polemik Sindotrijaya kali ini mengangkat tema bertajuk "KPK: Isu, Fakta dan Cerita". AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Demokrat kian memanas setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyerang Demokrat saat menanggapi ‘nyanyian’ Setya Novanto.

Novanto dalam persidangan menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung yang juga elite PDIP menerima duit dari proyek e-KTP. Atas serangan Hasto, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu diminta tidak terbawa perasaan (Bapar).

“Kami nggak pernah bersitegang. Kami kan cuma meletakkan duduk persoalannya bahwa ada yang coba menyeret-nyeret persoalan e-KTP ini menjadi pertanggungjawaban PDI-P. Sementara pada saat pembahasan anggaran e-KTP ini tahun 2011 itu PDI-P kan bukan partai pemerintah. Partai pemerintah kan teman-teman juga tahu siapa yang memerintah,” kata Anggota DPR F-PDIP Masinton Pasaribu di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3).

“Kita cuma meletakkan duduk persoalannya. Jadi jangan baper juga kalau dengar itu. Kita ngomong fakta, jangan apa-apa baper,” kata dia melanjutkan.

Atas tudiangan itu pun, Puan telah membantah bahwa pada saat proyek e-KTP itu bergulir memang merupakan partai oposisi. Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan kemudian mengkritik hal tersebut, dan menyebut sikap PDI-P itu menggelikan karena terkesan cuci tangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara