Kairo, Aktual.com – Mesir memulai pemilihan presiden kedua selama tiga hari pada Selasa (27/3), dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi diperkirakan menang mudah setelah pihak berwenang mendesak warga memberikan suara untuk memberikan mandat kuat kepada mantan komandan militer itu.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa, Sisi hanya menghadapi satu penantang, yang diperkirakan nyaris tidak mendaftar melawan petahana, yang dia dukung. Kritikus mengecam pemilihan umum tersebut sebagai sandiwara setelah penantang lebih serius dipaksa mundur.
Pihak berwenang Mesir berharap bahwa tiga hari pemungutan suara cukup untuk menghasilkan jumlah layak untuk Sisi. Presiden masih memiliki banyak pendukung, tetapi langkah kekerasannya dalam beberapa tahun belakangan dan tindakan keras terhadap keamanan mengikis sejumlah dukungan.
Komisi pemilihan Mesir mengatakan pemilihan akan bebas dan adil dan Sisi mengatakan akan menyukai lebih banyak calon, yang akan mengikuti pemilihan tersebut.
Jajak pendapat dibuka pada Senin, dengan mereka yang memberikan suara mengatakan bahwa mereka memilih stabilitas.
Sisi, seorang mantan jenderal yang pada 2013 memimpin penggulingan militer presiden pertama terpilih secara demokratis di Mesir, Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin, mencoba untuk mengalahkan pemberontak Islamis di Semenanjung Sinai dan menyelesaikan serangkaian mega-proyek yang diresmikan dengan gembar-gembor besar sejak dia berkuasa.
Sisi mengatakan dia tidak akan mencari masa jabatan ketiga, tetapi kritikus mengharapkan dia untuk menghapus dua kali masa jabatan presidensial.
Dia merebut hampir 97 persen suara pada 2014, tetapi kurang dari separuh pemilih Mesir memberikan suara, meskipun pemilihan umum diperpanjang hingga tiga hari.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: