Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membentuk tim khusus untuk membongkar kasus kardus durian yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Desakan ini dilontarkan oleh Front Mahasiswa Menggugat Pimpinan yang berunjuk rasa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/3) kemarin. Dalam unjuk rasa ini, terdapat spanduk yang salah satunya bertuliskan ‘Tangkap Cak Imin’.
“Agus Raharjo harus bentuk timsus Duren Gate,” kata Koordinator Front Masiswa Menggugat Pimpinan, Asri Lesilawan dalam unjuk rasa itu.
Asri menegaskan, aksi demonstrasi ini dilakukan lantaran prihatin dengan digadang-gadangnya Cak Imin sebagai salah satu kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan datang.
Oleh karena itu, ia menilai jika lembaga antirasuah harus segera memanggil dan memeriksa Wakil Ketua MPR itu terkait kasus kardus durian beberapa tahun lalu.
“Dengan semakin cepat KPK memberikan kejelasan terkait terlibat atau tidak terlibat Muhaimin Iskandar, akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat ditengah tengah maraknya kasus korupsi yang menjeret petinggi negara,” pungkasnya.
Nama Cak Imin sendiri telah terseret dalam dua perkara korupsi yang ditangani KPK. Pertama kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) Kementerian Tenaga Kerja dan Tramigrasi atau yang dikenal ‘kardus durian’ pada 2011. Cak Imin disebut akan menerima jatah uang sebesar Rp1,5 miliar yang dimasukan dalam ‘kardus durian’.
Kemudian, dalam kasus suap pembahasan anggaran untuk dana optimalisasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi pada Kemnakertrans pada 2014, Cak Imin disebut jaksa penuntut umum KPK mendapat jatah sebesar Rp400 juta. Uang tersebut diperoleh dari mantan mantan Dirjen P2KTrans, Jamaluddien Malik, yang mendapat total Rp6,2 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan