Barang bukti pembuat uang palsu di kantor Dittipideksus Bareskirm Polri, Jakarta, Jumat (16/3). Dirtipideksus Bareskirm Polri bersama Bank Indonesia menggagalkan peredaran dan pembuatan uang palsu dengan menangkap enam tersangka dan menyita barang bukti berupa uang palsu siap edar, alat sablon dan sejumlah alat pendukung pembuatan uang palsu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri menelisik peredaran uang palsu yang mulai marak beredar di beberapa daerah.

“Saya mengkhawatirkan peningkatan peredaran uang palsu itu ada kaitannya dengan tahun politik, menjelang pelaksanaan pilkada serentak 2018 dan persiapan pemilu 2019,” katanya, Rabu (28/3).

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, peredaran uang palsu yang akhir-akhir ini mulai marak tak boleh dibiarkan. BIN, kata dia, harus segera melakukan investigasi secara khusus terkait dengan jaringan pembuat dan pengedar uang palsu.

Bamsoet yang masih berada di Jenewa, Swiss, melalui pernyataan tertulisnya juga menyatakan, mendesak Pemerintah untuk membuat regulasi yang berdampak cepat dalam mengantisipasi peredaran uang palsu.

Sebelumnya, Polres Kota Bogor menangkap lima pengedar uang palsu pecahan Rp100.000, sebanyak 60.000 lembar atau total Rp6 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid