Kedatangan Kepalda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius guna membahas penanggulangan terorisme dan HAM.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius, mengatakan konflik yang terjadi di luar negeri mempengaruhi dinamika di dalam negeri, terutama terkait masalah radikalisme dan terorisme.

Suhardi mengatakan konflik atau isu luar negeri dieksploitasi untuk membuat kegaduhan di dalam negeri.

“Seperti kasus Rohingya di Myanmar. Banyak masyarakat Rohingya yang disiksa di Myanmar, tapi di Indonesia ada sebagian kelompok yang justru memperkeruh dengan menimbulkan teror di Indonesia,” kata Suhardi dikutip dari siaran pers, Jumat (30/3).

Ia menilai yang dilakukan kelompok radikal dengan memanfaatkan isu-isu sangat tidak berdasar dan malah akan menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Untuk itu, kepada semua pihak agar hal-hal semacam ini dijauhkan dan sedini mungkin bisa dicegah masuk ke Indonesia,” kata Suhardi.

“Potensi ancaman terorisme tidak pernah surut, sehingga aparat harus mempunyai modal pengetahuan yang mumpuni dalam menghadapi persoalan tersebut,” kata Suhardi.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini menjelaskan, terorisme bukan hanya menjadi ancaman Indonesia, tetapi sudah menjadi musuh bersama negara-negara dunia.

“Artinya, tantangan penanggulangan terorisme semakin hari semakin tinggi di era kemajuan teknologi informasi dengan produk internet dan media sosial yang berimbas dengan tereduksi identitas kebangsaan, terutama pada generasi muda,” katanya lagi.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: