Pemerhati Anak Kak Seto (Seto Mulyadi0, (kiri), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah), Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh (kanan) saat foto bersama anak-anak dalam acara Halal Bi Halal PP Muslimat NU, di Jakarta, Minggu (16/7/2017). Halal Bi Halal PP Muslimat NU sekaligus Hari Anak Nasional 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menekankan pentingnya keberadaan film yang ramah anak dan mampu memberikan edukasi kepada publik, misalnya pencegahan perundungan, kekerasan, pornografi, kejahatan seksual.

Hal ini dikatakan Ketua KPAI Susanto bertepatan dengan peringatan Hari Film Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret.

‘Kepada semua pihak, baik artis, pegiat film, korporasi yang bergerak di dunia pefilman, kami berharap Hari Perfilman Nasional Tahun 2018 ini, menjadi momentum untuk mewujudkan film ramah anak,” katanya, Jumat (30/3).

Menurut Susanto, film menjadi hiburan menarik bagi masyarakat dan anak Indonesia. Antusiasme masyarakat terhadap film sangat terlihat. Namun, film dengan penonton terbanyak, umumnya adalah film-film yang bernuansa dewasa dan remaja.

Tahun 2016, ada 32 judul film dengan penonton 9,6 juta, Tahun 2017, ada 27 judul dengan penonton 15,3 juta.

“Tetapi dengan maraknya kasus-kasus pelanggaran anak di berbagai sektor, perlu inovasi karya-karya film yang mengedukasi,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid