Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersalaman dengan anggota bersama Satria Gerindra usai pembukaan Rakornas Tahun 2018 Pengurus Pusat Satuan Relawan Indonesia (Satria) Partai Gerindra di Jakarta, Selasa (13/2/18). Rakornas Satria diselenggarakan dalam rangka untuk memenangkan Partai Gerindra dalam ajang Pilkada serentak tahun 2018, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa maraknya peristiwa kecelakaan terhadap infrastruktur beberapa waktu belakangan ini dikarenakan adanya faktor negara yang telah mencuri uang rakyat. Selain itu kata Prabowo pembangunan infrastruktur di Indonesia sangatlah parah ditambah dengan adanya tindak korupsi yang kian merajarela.

“Korupsi di kita sudah sangat sangat parah. Di seluruh dunia ada korupsi, ya, mark up, mark up tahu kalian mark up? Tahu apa arti mark up? Mark up penggelembungan. Proyek nilainya Rp 200 juta dilaporkan nilainya Rp 500 juta,” katanya dalam pernyataan saat orasi di Jawa Barat yang diunggah akun Facebook Partai Gerindra, Jumat (30/3).

Dikatakan Prabowo bahwa dengan mark up proyek merupakan tindakan mencuri uang rakyat. “Rakyat suruh bayar Rp 500 juta padahal nilainya Rp 200 juta. Ke mana Rp 300 juta? Itu yang dibagi-bagi saudara-saudara sekalian. Itu namanya mencuri, mencuri!” tambahnya.

Selain itu kata Prabowo, kalau pembangunan infrastruktur di Indonesia sering di-mark up. Karenanya tak heran apabila banyak proyek yang ambruk sebelum jadi.

“Karena itu jembatan belum dipakai sudah jatuh. Karena itu infrastruktur di Jakarta yang dibangun besar-besaran, belum dipakai sudah jatuh yang akhirnya terpaksa dihentikan daripada memakan korban lain,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid