Jakarta, Aktual.com – Stasiun luar angkasa prototipe milik China bernama Tiangong-1 dinyatakan jatuh di Samudera Pasifik pada pukul 07.16 WIB. Belum diketahui berapa ukuran pasti wahana ruang angkasa milik China tersebut saat jatuh di Samudera Pasifik, ujar dia.
Laporan final hasil pengamatan Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada pukul 08.20 terhadap Tiangong-1 bahwa lintasan terakhir Tiangong-1 melewati Samudera Atlantik, Afrika, Asia dan berakhir di Samudera Pasifik.
Dan menjelang jatuhnya dalam sebulan terakhir, Tiangong-1 mengalami penurunan ketinggian rata-rata sebesar 3.2 kilometer (km) per hari. Saat ketinggiannnya mencapai 120 km maka wahana luar angkasa ini dianggap mengalami atmospheric reentry, sehingga secara cepat jatuh menuju permukaan bumi.
Wahana luar angkasa Tiangong-1 yang juga dikenal dengan sebutan Heavenly Palace 1 merupakan prototipe stasiun luar angkasa pertama yang dimiliki China dan diluncurkan pada 29 September 2011 bersamaan dengan roket Long March 2F/G.
Menurut Kepala Bagian Humas LAPAN Jasyanto stasiun luar angkasa yang memiliki bobot 8,5 ton tersebut berfungsi baik sebagai laboratorium berawak dan testbed eksperimental untuk menunjukkan kemampuan pertemuan dan dasi orbital.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara