Paris, Aktual.com – Prancis mengharapkan Abdel Fattah al-Sisi berhasil dalam masa jabatan presiden berikut di Mesir dan dengan tegas mendukung penuh upaya negara itu melawan terorisme.
Sisi, yang tidak memiliki lawan nyata, terpilih kembali untuk masa bakti kedua dengan 97 persen suara, kata hasil resmi.
“Prancis menyampaikan harapan untuk kesuksesan penuh Presiden Sisi di mandat keduanya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Agnes Von Der Muhll dalam pertemuan harian, seperti diberitakan Reuters, Rabu (4/4).
“Prancis berharap bahwa pemilihan kembali itu memungkinkan dia memuaskan harapan sah rakyat Mesir untuk keamanan, kemakmuran dan kebebasan ekspresi penuh dalam kerangka kerja konstitusional,” katanya tanpa merinci.
Baik Prancis maupun Mesir prihatin dengan kekosongan politik di Libya dan ancaman dari -kelompok radikal di Mesir. Kedua negara telah mengembangkan hubungan ekonomi dan militer yang lebih erat di bawah pemerintahan Sisi.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Prancis di bawah Presiden Emmanuel Macron menutup mata terhadap yang mereka katakan peningkatan pelanggaran kebebasan oleh pemerintah Sisi.
Setelah menerima Sisi di Paris pada Oktober, Macron mengatakan bukan kewajibannya untuk “menguliahi” Mesir tentang kebebasan sipil.
“Prancis teguh bersama Mesir untuk menghadapi tantangan bersama, tantangan terorisme, untuk bekerja mencapai solusi krisis regional dan mengembangkan kerja sama di PBB, di Afrika dan Mediterania, “kata von Der Muhll.
Dia menambahkan bahwa Paris akan melanjutkan dialognya dengan Mesir tentang hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
Penentang mengatakan ketenaran mantan jenderal Sisi itu telah terkikis di tengah reformasi ekonomi yang berat, yang telah membuat sebagian besar rakyat Mesir semakin terpuruk, dan juga tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pendukungnya mengatakan langkah itu diperlukan untuk menstabilkan negara, yang menghadapi pemberontakan IS yang keras kepala di Semenanjung Sinai utara dan yang diguncang oleh kerusuhan setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan pemimpin veteran Hosni Mubarak.
Sisi memimpin penggulingan kekuasaan pada 2013 dari presiden pertama terpilih secara bebas di Mesir, Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin, setelah unjuk rasa terhadap Mursi. Sisi menyapu kemenangan dalam pemilihan umum setahun kemudian dengan 97 persen suara.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: