Uni Eropa menjatuhkan sanksi atas 16 pejabat militer dan ilmuwan Suriah sehubungan dengan dugaan keterlibatan mereka dalam serangan bahan kimia di satu kota kecil di Suriah Utara pada April lalu. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Uni Eropa akan menelaah kemungkinan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Suriah, menurut rancangan pernyataan yang disiapkan oleh para menteri luar negeri kelompok negara-negara Eropa itu.

Sanksi-sanksi baru akan mencakup langkah untuk memasukkan lebih banyak orang ke dalam daftar hitam terkait perkembangan dan penggunaan senjata kimia, menurut rancangan pernyataan.

Para menteri akan bertemu pada Senin untuk membahas masalah Suriah di tengah kemungkinan bahwa negara-negara Barat akan melancarkan serangan militer setelah dugaan serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah pada 7 April.

Para pejabat tinggi Uni Eropa pada Jumat mengatakan “bukti yang ada jelas menunjuk pada rezim Suriah” dalam penyelidikan menyangkut serangan gas di kota Douma, yang menewaskan puluhan orang.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa serangan militer kemungkinan akan dilakukan sebagai tanggapan. Anggota Uni Eropa, Prancis, mengatakan pihaknya memiliki bukti bahwa pemerintah Suriah melancarkan serangan gas itu.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mendapatkan dukungan dari menteri-menterinya untuk mengambil tindakan bersama Amerika Serikat dan Prancis guna mencegah Suriah menggunakan senjata kimia di masa depan.

Jerman, Italia dan Belanda mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam aksi militer apa pun. Sebagian besar dari negara-negara anggota Uni Eropa sisanya menolak membicarakan sikap mereka dalam mempersiapkan pertemuan para menteri pada Senin.

Para diplomat dan pejabat di Brussel menekankan bahwa rancangan pernyataan para menteri bisa berubah pada akhir pekan, tergantung perkembangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby