Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kanan) di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2). Penyidik KPK Novel Baswedan kembali ke Indonesia setelah menjalani pengobatan di Singapura untuk menyembuhkan matanya yang disiram air keras. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Syafruddin menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Ia menjelaskan, saat ini Polri banyak bekerjasama dengan berbagai pihak terkait kasus yang menimpa Novel Baswedan. Dengan demikian, Syafruddin sekaligus juga membantah dugaan yang menyebut penanganan kasus ini tanpa kemajuan yang berarti.

“Saya rasa langkahnya semakin progresif, karena sekarang yang menangani bukan hanya Polri, semua sudah ikut bergabung,” katanya saat ditemui di sela-sela acara Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF), di Jakarta Pusat, Minggu (15/4).

Syafruddin mengatakan, pihak yang bergabung diantaranya adalah, dari KPK, Ombudsman, DPR, kemudian dari Komnas HAM juga sudah mulai memantau.

Namun, ketika ditanya mengenai pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), ia membeberkan itu bukan kapasitas dari Polri. “Itu bukan domainnya Polri,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengatakan Pihak Kepolisian akan terus melakukan koordinasi terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

“Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi terus dengan KPK,” tutupnya.

Seperti diketahui, kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK sudah berjalan kurang lebih setahun. Namun hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan