Jakarta, Aktual.com – Empat bulan menjelang pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, nama-nama mulai bermunculan. Selain nama-nama baru, masih terdapat sejumlah nama-nama lama yang berniat untuk maju dalam Pilpres 2019.
Nama Rizal Ramli adalah salah satunya. Pria yang pernah menjabat beberapa jabatan menteri dalam era yang berbeda ini mengaku sangat optimis dapat maju sebagai calon presiden (capres) dalam konstestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Menurut Rizal, kepastian pencapresan dan dukungan dari partai politik pengusung akan terlihat di menit-menit terakhir pendaftaran capres-cawapres pada 4-10 Agustus 2018.
“Banyak yang nanya, gerbongnya mana? Saya bilang, Saya punya banyak gerbong. Lihat saja tuh di Manggarai gerbong banyak. Ada lagi yang nanya, ‘Mana tiketnya, Pak?. Saya bilang, saya tidak perlu tiket. Wong saya last minute, menit-menit terakhir, saya naik private jet. Jadi nggak perlu tiket,” kelakar Rizal di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/4) kemarin.
Rizal pun mengaku yakin dengan kehendak Tuhan yang akan menentukan nasibnya terkait pencapresan tahun depan. Menyitir dari salah satu ayat Alquran, Rizal mengaku jika Tuhan sudah berkata jadi, maka terjadilah.
“Ada lagi yang bertanya, ‘Mana partainya, Bang? Saya jawab, ‘Kun fayakun’. Man jadda wa jadda,” kata mantan Menteri Kooridinator bidang Perekonomian era Gus Dur itu.
Rizal bertemu Wakil Gubernur DKI sekaligus Koordinator Tim Pemenangan Pilpres Partai Gerindra Sandiaga Uno selama 30 menit di Balai Kota Jakarta.
Usai pertemuan, Rizal menyebut ingin mengasingkan orang-orang brengsek, termasuk koruptor, menjadi santapan nyamuk malaria jika terpilih menjadi presiden.
“Hari pertama saya jadi presiden, saya akan tangkap 100 orang paling brengsek di Indonesia. Buang ke pulau malaria di Indonesia tengah,” kata Rizal.
Rizal mengaku tak ingin seperti Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang melawan pengedar narkoba dengan membunuh yang bersangkutan sehingga melanggar hak asasi manusia (HAM).
“Kami kirimkan 100 paling brengsek ke pulau malaria. Seandainya mereka sakit karana malaria dan meninggal, yang melanggar HAM bukan Rizal Ramli tetapi nyamuk malaria,” ujarnya.
Rizal pun berjanji akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) atau Keputusan Presiden (kepres) tentang pembiayaan parpol pada hari keduanya bekerja jika terpilih menjadi RI 1.
“Pada hari kedua, kami akan keluarkan perppu atau kepres supaya parpol seluruhnya dibiayai oleh negara. Jangan seperti sekarang, karena ini yang bikin rusak, ini yang menghasilkan demokrasi kriminal,” katanya.
Sementara itu, Sandi tidak menjawab lugas ketika ditanya apakah kehadiran Rizal adalah simbol dukungan Gerindra terhadap mantan Kepala Bulog itu.
“Salah satu yang lagi kami lakukan adalah menyerap aspirasi. Dan aspirasinya Pak Rizal Ramli kena banget sama platform ekonomi yang akan kami bangun ke depan,” kata Sandi.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan