Jakarta, aktual.com – Pernyataan Presiden Jokowi agar pihak yang mengkritik kebijakan utang yang dilakukan pemerintah untuk beradu argumentasi data dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terus mendapat perhatian publik.

Presidium Persatuan Pergerakan Andrianto SIP misalnya. Ia menilai adanya intonasi kepanikan yang diperlihatkan Presiden Jokowi dalam menanggapi kondisi utang Indonesia saat ini.

Terlebih, di tengah kondisi nilai tukar rupiah yang kian anjlok belakangan ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Saya rasa ada intonasi panik yang dikemukakan Jokowi. Terlebih, di tengah rupiah yang makin tidak berdaya terhadap dollar, otomatis hutang kita makin bengkak,” ujar Andiranto saat dihubungi, Minggu (29/4).

Ia juga mengatakan, utang Indonesia yang dilakukan pemerintahan Jokowi hari ini hampir mayoritas dilakukan dari luar negeri dan berdominasi dengan nilai tukar dolar. Artinya, dengan adanya kenaikan dolar maka bunga utang pun meningkat.

“70 % hutang kita dari luar negeri berdominasi dollar yang sangat rentan akan kenaikan. Bagusnya Jokowi memang tidak jmaju sendiri berdebat dihadapan publik, karena kapasitasnya tidak memadai sudah benar mengutus SMI,” sebut dia.

Ketika ditanyakan, ikhwal adanya kesedian Ekonom Senior Indonesia Rizal Ramli yang langsung menjawab tantangan Presiden Jokowi dengan menyatakan kesiapannya beradu argumen mengenai utang dengan Sri Mulyani?. Andrianto memprediksi jika itu terjadi maka akan sangat menarik sekali bagi publik.

“Begawan ekonomi dan calon Presiden Rizal Ramli kan sudah siap berdebat dengan utusan Jokowi, asyik kalau RR bisa debat sama SMI dengan disaksikan seluruh bngsa ini,” ucap dia.

“Yah biar fair play mesti difasilitasi dari luar penyelenggranya. Dan, kami dari persatuan pergerakan siap jadi fasilitatornya,” pungkas Andrianto.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang