Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 37 poin menjadi Rp13.895 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.858 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS kembali mengalami apresiasi terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah ditopang oleh prospek kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 1-2 Mei 2018.

“Dolar AS bergerak stabil di area positif, pekan ini pelaku pasar akan melihat hasil pertemuan kebijakan The Fed,” kata Ariston, Senin (30/4).

Kendati demikian, lanjut dia, apresiasi dolar AS relatif tertahan sehingga tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah tidak tertekan lebih dalam. Sentimen dari yield obligasi Amerika Serikat yang menurun di bawah level psikologis tiga persen menjadi salah satu faktornya.

“Yield obligasi Amerika Serikat yang menurun menahan momentum dolar AS,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid