Sejumlah buruh yang perempuan yang tergabung dalam Konfederasi Buruh Indonesia (KPBI) melakukan aksi di depan gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/3/2017). Dalam aksinya para buruh perempuan untuk memperingati hari perempuan internasional dan menolak cuti haid tanpa syarat. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ratusan buruh perempuan dari berbagai kelompok melakukan aksi pada Peringatan Hari Buruh Internasional 2018 untuk menyuarakan penghentian kekerasan berbasis gender di dunia kerja.

Dalam siaran pers yang mereka bagikan di sela-sela aksi di Jakarta, Selasa (1/5), disebutkan kekerasan dunia kerja berbasis gender merupakan kekerasan yang banyak dialami buruh perempuan.

Dalam perjalanan menuju atau pulang dari tempat kerja, para buruh perempuan sering mengalami pelecehan seksual, takut pulang di malam hari dan beberapa menjadi korban kekerasan seksual.

Kekerasan terjadi di tempat publik seperti di sepanjang jalan, panggilan bernada menggoda di jalan, di sarana transportasi, dan lain-lain. Ancaman ketakutan ketika pulang di malam hari menunjukkan indikasi adanya kekerasan yang mengancam para buruh perempuan.

Kekerasan berbasis gender juga masih terjadi di tempat kerja misalnya sistem kerja target yang tidak manusiawi. Jam kerja yang panjang, tekanan dan beban kerja yang sangat tinggi mengakibatkan buruh perempuan yang sedang hamil sangat rentan mengalami keguguran.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara