Yogyakarta, Aktual.com – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta beserta jajaran Polres Sleman mengamankan delapan peserta demo di simpang tiga Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (1/5), setelah mereka melempar bom molotov ke Pos Polantas di kawasan itu.
Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Dhofiri, menyayangkan aksi demo sejumlah aktivis yang menamakan diri Gerakan 1 Mei itu sebelumnya berjalan kondusif namun pada akhirnya diwarnai kericuhan.
“Ada beberapa yang ditangkap dan bom molotov banyak tadi,” kata Dhofiri yang terjun langsung di lokasi yang berada di Jalan Laksda Adisutjipto, Yogyakarta itu.
Ia mengatakan polisi langsung melakukan upaya penangkapan setelah beberapa oknum aktivis sengaja melempar bom molotov ke Pos Polantas serta memblokir jalan.
“Kami sayangkan dari beberapa rekan mahasiswa entah dari kelompok mana, unjuk rasa isunya bukan terkait masalah buruh, tapi masalah lain-lain. Tidak jelas,” kata dia.
Menurut Dhofiri, beberapa aksi buruh dalam rangka “May Day” seperti yang berlangsung di Malioboro, Yogyakarta berjalan kondusif. Namun, aksi yang berlangsung di pertigaan UIN Sunan Kalijaga justru tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Di Malioboro tertib, kami fasilitasi. Tiba-tiba muncul kelompok mereka di sini, tidak ada pemberitahuan,” kata dia.
Ia mengatakan sejumlah aktivis yang mengaku dari kalangan mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan menyiapkan banyak bom molotov. Mereka juga melakukan pemblokiran di Jalan Solo-Yogyakarta itu.
“Mereka memblokir jalan, dan melempar pos polisi dengan bom molotov, dan siapkan bom molotov banyak. Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov,” kata dia.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: