Bogor, Aktual.com – Mantan Grand Mufti Bosnia-Herzegovina Mustafa Ceric, mengatakan Islam tidak memiliki dosa sejarah sebagaimana terjadi dalam Perang Dunia.
“Umat Islam tidak memiliki dosa sejarah. Maka dari itu seharusnya tidak inferior untuk bisa membangun sejarah di masa depan ke arah yang lebih damai dan lebih baik,” kata Mustafa pada Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, ditulis Kamis (3/5).
Dia menyebut ketidakterlibatan Islam dalam dosa sejarah itu seperti tidak berperannya Islam dalam melakukan kejahatan di Perang Dunia, termasuk untuk Holocaust, yaitu pembunuhan massal terhadap Yahudi dan pengeboman atom Hiroshima serta Nagasaki.
Sejarah, kata dia, mencatat muslim tidak memulai peperangan, tapi perang yang dilakukan oleh muslim adalah dalam rangka membela diri ketika diserang. Dengan kata lain, perang yang terjadi tidak karena dimulai oleh orang Islam.
Dengan kata lain, kata dia, Islam mengajarkan diri untuk bertahan tapi tidak menyerang. Kendati demikian, dia mendorong tumbuhnya sikap ofensif bagi muslim dalam pengertian yang positif.
“Sikap ofensif dalam Islam artinya adalah bertindak terlebih dahulu sebagai penebar perdamaian, inisiator perdamaian,” kata dia.
Islam, kata dia, lewat kitab suci Al-Quran juga telah mengajarkan agar setiap muslim menebar rahmat bagi alam semesta serta menghargai perbedaan, bukan menyebarkan ketakutan dan kekerasan.
Dia mengatakan, Islam menghargai perbedaan termasuk agama lain. “Satu-satunya kitab suci yang menyebut agama lain adalah Al Quran,” kata dia.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: