Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kedua dari kiri) bersama Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dan pejabat BI hadir, dalam Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4). Agus hadir untuk menyaksiakan pengesahan pemilihan Perry Warjiyo dan Dody Budi Waluyo, dimana Perry akan mengantikannya sebagai Gubernur dan Dody Budi Waluyo akan menempati kursi Deputi Gubernur Bank Indonesia yang sebelumnya diisi oleh Perry Warjiyo. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo masih menganggap wajar depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar AS karena pelemahan tersebut juga dialami mata uang lain.

“Kalau terjadi depresiasi, kami menganggap itu sebagai suatu hal yang wajar,” kata Agus ditemui di BI, Jakarta, Kamis (3/5).

Bank Indonesia terus mengawasi depresiasi tersebut dan akan membahasnya dalam pertemuan rapat Dewan Gubernur BI pada 16-17 Mei 2018.

“Kami akan jaga supaya volatilitas tetap dalam batas yang wajar dan BI mau menjamin bahwa likuiditas dari valuta asing dan rupiah ada, dan kalau ada sedikit volatilitas itu mencerminkan komitmen BI yang menerapkan ‘flexible exchange rate’,” kata Agus.

Selain itu, Agus juga mengatakan tekanan terhadap rupiah perlu dilihat dari sudut pandang persentase, bukan nominalnya. Hal tersebut dikarenakan satu dolar AS sama dengan lima digit rupiah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid