Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berbincang dengan Kapolri Jend Pol Tito Karnavian saa rapat terbatas membahas percepatan pengadaan rumah tinggal bagi aparatur sipil negara (ASN/PNS), TNI dan Polri di Istana, Senin (16/4). Sebanyak 945 ribu ASN, 275 ribu prajurit TNI dan 360 ribu anggota Polri yang belum memiliki rumah bersifat permanen. Hadir dalam acara  Ketua Dewan Komisioner OJK dan sejumlah Dirut Bank BUMN, Dirut Bank bjb Ahmad Irfan, Dirut Bank DKI Kresno Sediarsi. AKTUAL/Istimewa

Jakarta, Aktualcom – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengakui bahwa Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tidak layak untuk menampung narapidana terorisme.

“Evaluasi kami memang Rutan Mako Brimob tidak layak jadi rutan teroris. Kenapa? karena bukan maximum security,” ujar Tito di Depok, Kamis (10/5).

Ia menyampaikan rutan tersebut sebenarnya dibuat untuk menampung penegak hukum, di antaranya polisi, hakim, dan jaksa, yang terlibat tindak pidana.

“Karena mereka ini kan tangkap penjahat, kalau kemudian melakukan pidana dan ditempatkan sama dengan yang lain nantinya mereka bisa jadi korban,” terang Tito.

Rutan Mako Brimob, kata dia, mulai dilirik untuk tahanan terorisme karena tempatnya yang berada di dalam kompleks Markas Brimob, sehingga diharapkan akan aman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid