New York, Aktual.com – Kurs dolar AS melemah pada akhir perdagangan di New York, Jumat (11/5) waktu setempat atau Sabtu pagi WIB. Hal ini terjadi karena investor mencerna data ekonomi terbaru yang tak sesuai dengan harapan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,12% menjadi 92,537 pada akhir perdagangan.
Dalam penutupan perdagangan di New York, nilai tukar dollar terpantau melemah terhadap sejumlah mata uang, di antaranya adalah euro, poundsterling Inggris, dolar Australisa, Yen, franc Swiss dan dolar Kanada.
Nilai tukar euro yang semula 1,1926 dolar AS terpantau naik menjadi 1,1945 dolar AS. Pun demikian dengan pound Inggrus yang merangkak naik menjadi 1,3548 dolar AS, dari 1,3520 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Sedangkan dolar Australian meningkat menjadi 0,7546 dolar AS dari 0,7538 dolar AS. Dolar AS pun dibeli 109,29 yen Jepang, lebih rendah dari sesi sebelumnya yang mencapai 109,37 yen Jepang.
Sementara itu, dolar AS turun menjadi 1.0007 franc Swiss dari 1,0022 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2787 dolar Kanada dari 1,2759 dolar Kanada.
Angka awal sentimen konsumen tetap tidak berubah di 98,8 pada Mei dari data April, umumnya sejalan dengan ekspektasi pasar, menurut Survei Konsumen University of Michigan.
Sementara itu, investor mempertimbangkan data inflasi AS untuk April. Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada April dengan dasar disesuaikan secara musiman, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaika 0,3 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (10/5).
Indeks untuk semua item kecuali makanan dan energi meningkat 0,1 persen pada April, di bawah perkiraan pasar untuk kenaikan 0,2 persen.
Para analis mengatakan bahwa data inflasi yang lemah meredakan kekhawatiran tentang langkah strategi pengetatan bank sentral AS.
Data inflasi terbaru bahkan menyebabkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, ketika mereka memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Sebelumnya, tren pelemahan dolar AS juga terjadi dalam perdagangan nilai tukar pada sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, pada penutupan Jum’at kemarin.
Di Jakarta misalnya, rupiah ditutup menguat 0,88% atau 124 poin di Rp13.960 per dolar AS. Penguatan rupiah diikuti won Korea Selatan dan baht Thailand yang masing-masing terapresiasi 0,33%.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan