Seperti diketahui, 3 bom meledak di gereja di Surabaya. Bom meledak secara berurutan dimulai dari Gereja Santa Maria, disusul gereja di Jalan Diponegoro dan diakhiri di jalan Arjuna surabaya. (AH Budiawan/Aktual.com)

Surabaya, Aktual.com – Jebolan Jama’ah Islamiyah, Ali Fauzi yang juga adik kandung bom Bali, Amrozi, menyebut jika pelaku teror pengeboman di Surabaya adalah masih hubungan dengan pelaku-pelaku tahun 2010an yang terjadi di Indoensia.

Ali Fauzi menyebut jika dilihat dari serangannya, pelaku ini seperti kelompok kelompok yang pernah melakukan di tahun 2010 hingga 2018, yang dilakukan oleh kelompok jaringan ISIS.

Sementara kelompok yang melakukan aksi dari tahun 2000 hingga tahun 2010, adalah jaringan NII.

“Kekalahan ISIS di Syria dan Irak, tentu membuat mereka untuk membuat medan baru. Dan tempat baru itu adalah tempat tempat mereka tinggal. Kalau di Indonesia, maka yang dipilih adalah Indonesia.” kata Ali saat dihubungi aktual.com.

Ali Fauzi tidak menampik jika kasus di mako brimob, diduga membuat para pelaku melakukan aksi balas dendam.

Dalam hal ini, kata Ali, polisi sebenarnya tidak kecolongan. Polisi sudah mengantisipasi setengah balas dendam. Persoalnnya, polisi kesulitan untuk memetakan waktu dan tempat yang menjadi sasaran para teroris.

(Ahmad H. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid