Jakarta, Aktual.com — World Resources Institute (WRI), Bank Dunia dan UNDP telah mengingatkan ancaman krisis pangan dan bahaya kelaparan akan terjadi dalam tiga dekade mendatang. Perselisihan akibat perebutan akses sumber pangan diperkirakan memanas dan menyulut terjadinya perang di banyak tempat.

Konflik regional diduga kuat akan sulit terhindar dan memicu terjadinya banyak kematian. Sementara krisis air bersih, pemanasan global dan iklim yang makin tak bersahabat ikut memperburuk keadaan. Kekuatiran itu telah mendorong sejumlah anak muda milenial mengambil inisiatif mengampanyekan pentingnya kemandirian dan ketahanan pangan melalui forum Pendaringan.

Mereka mendesak agar semua pihak secara serius merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi krisis pangan, yang disebut para ahli akan sangat sulit terhindar.

Aida Syamsuhadi yang menginisiasi terbentuknya Pendaringan menyebutkan, negara-negara yang memenuhi kebutuhan pangannya melalui kebijakan import akan menjadi yang pertama-tama terkena dampak krisis pangan—bahkan 10 tahun lebih awal dari negara-negara lainnya.

Keteledoran yang dipicu oleh kebijakan import yang serampangan bukan hanya menciptakan ketergantungan. Lebih buruk dari itu, import yang tak terkendali dicemaskan mengganggu kedaulatan dan ketahanan pangan untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara