Jakarta, Aktual.com – Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengintakan peristiwa 20 tahun silam, yakni semangat dan agenda reformasi 1998. Lewat akun twitternya @SBYudhyono menyebutkan, peristiwa sejarah itu menjadi koreksi besar dan mendasar bagi kehidupan di bangsa ini.
Sebab, peristiwa 1998 itu mencerminkan dalam kehidupan bahwa ketika itu, Indonesia merupakan bangsa yang kurang adil dan berimbang bagi rakyat. Bila itu tak terulang, SBY mengatakan ada empat amanah reformasi yang mesti dijalankan dan diwujudkan oleh generasi sekarang dan mendatang.
“Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan,” cuit SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono pada Minggu (20/5).
Empat amanah itu antara lain, kekuasaan tidak boleh terlalu absolut. Sehingga, kebebasan rakyat dan demokrasi dapat tetap hidup. Selanjutnya, dia menyebut hukum mesti tegak dan tidak tebang pilih.
Kemudian yang ketiga yakni ekonomi harus adil dan menyejahterakan seluruh rakyat. Selanjutnya yang keempat yakni dalam politik praktis, termasuk pemilihan umum, negara yang di dalamnya terdapat Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI dan Badan Intelijen Negara harus netral dan tidak berpihak.